Bomber andalan Paris Saint Germain Zlatan Ibrahimovic atau lebih dikenal dengan sebutan
Ibacadabra sudah mencatatkan namanya sebagai top skor sepanjang masa di salah satu klub Liga
Prancis tersebut.

Di penghujung musim lalu nama Ibacadabra sempat menjadi kontroversial, itu dikarenakan
pernyataan yang muncul dari sosok Zlatan Ibrahimovic yang menyebut jika Prancis merupakan
‘negara sampah’. Pernyataan tersebut muncul disaat PSG kontra Girondins Bordeaux musim lalu.

Namun tak lama setelah itu Ia pun merevisi pernyataan tersebut. Nasi sudah menjadi bubur, hal tersebut terlanjur membuat Ibra menjatuhkan popularitasnya. Tekanan publik salah satunya yang menjadikan sang bomber tak nyaman untuk berada di Paris. Ibra pun sempat dikabarkan akan hengkan di bursa transfer musim panas lalu.

Namun bukan Ibacadabra namanya jika menyerah begitu saja. Dengan sifat keangkuhan dan juga
karisma nya itu memutuskan tetap berada di PSG musim ini dan ingin mengembalikan semua
popularitasnya di Prancis. Tak perlu waktu lama untuk membuktikan sifat keangkuhannya tersebut.

Saat ini Ibra sudah mencatatkan namanya di buku sejarah klub Paris Saint Germain sebagai top skor
sepanjang masa di klub tersebut berkat dua gol nya ke gawang Olympique Marseille. Tak hanya itu,
Ibacadabra pun disebut sebut akan menjadi legenda besar Les Parisien.

Saat kedatangannya di musim panas 2012/2013, Ibra telah membawa PSG menuju puncak kejayaan
dengan torehan sembilan trofi domestik dalam tiga musim terakhir. Peran Ibacadabra sangatlah
penting, dengan prestasi nya menyabet top skor Ligue 1 serta menjadi pemain terbaik  2012/2013
dan 2013/2014. Serta pemain bernomor punggung 10 ini telah rutin membawa PSG mentas di Liga Champion, dengan sepanjang sejarah klub di babak perempat final Liga Champion.

Segalanya terurai dalam catatan statistik mengagumkan sang bintang Paris Saint Germain, yang sudah menyumbangkan 109 gol dari 135 laga bersama PSG. Dengan konsistensi performanya, gelontoran trofi, dan telah menjadi raja gol bagi Paris Saint-Germain, kini Ibacadabra tinggal memiliki satu tantangan yang masih misteri bagi klub dan dirinya sendiri secara individu. Yaitu gelar juara Liga Champions, sebuah gelar yang belum pernah diraih oleh klub dan “Si Kuping Lebar”.